t h i s i s c a l l e d m i n e

The Neisseria Project - Neisseria Family

Judul cerita yang dipost sebelum cerita ini, berjudul " Sedih di ujung Maret"
yap, setiap kejadian memang ada hikmah yang bisa diambil dan harus diambil :)

Jika saya lulus untuk masuk koass gelombang 2, mungkin saya akan memilih berlibur ntah kemana sblm koass dimulai, atau saya lebih memilih berleha-leha di rumah sebelum koass yang katanya kegiatannya super sibuk di mulai.
Ah, sudahlah berandai-andai. dan ini lah saya sekarang. di sinilah saya sekarang.

Apa itu The Neisseria Project? Jadi itu adalah semacam proyek penelitian kerjasama antara dua institusi pendidikan, satunya di Amsterdan, Belanda, satunya di Yogyakarta, Indonesia. Penelitiannya mengenai Infeksi Menular Seksual, terutama gonorrhea.

Peneliti utama proyek ini merupakan salah satu dosen muda di kampus saya, hm tapi belum jadi dosen sesungguhnya sih... nah, beliau adalah salah satu kandidat Ph.D dari universitas amsterdam. penelitian ini akan digunakan sebagai disertasi beliau...

Ya inilah saya sekarang, sejak 15 April lalu, saya dan 6 orang teman saya yang lain akhirnya dikontrak oleh dosen saya ini untuk membantu dalam penelitian beliau. oya, jangan bayangkan dosen saya ini sudah tua lhooo :p

Kontrak berakhir 15 Juni 2013, sehari lalu. dan hari ini kami melakukan farewell party dengan traveling ke salah satu daerah wisata di Jawa tengah, namanya: Kemuning.

Eits... tapi kontrak saya diperpanjang, karena ternyata penelitian masih memerlukan sampel lagi, dan saya satu-satunya yang masuk koass gelombang 3 (insyaAllah) diantara 6 orang teman saya tadi. Hahahaha, horeee dapat gaji lebiiih *EHHHH :p

Eh, tapi bukan hanya Gaji yang membuat saya senang bekerja dalam proyek ini.
Tapi pengalaman, pengetahuan, dan pertemanan yang saya dapat juga sangat berarti bagi saya.

Pengalaman keluar kota sendirian (sebelumnya belum pernah ke sana sama sekali), presentasi di puskesmas di luar kota, mengambil data di pusat lokalisasi PSK, berkomunikasi dengan PSK..., memiliki pandangan baru mengenai sesuatu bahwa dibalik setiap negatifitas pasti ada sisi positif yang bisa diambil walau sedikit. berkejaran dengan waktu sholat (Semoga Allah maafkan), slek dengan rekan kerja, dan lebih dekat dengan beberapa orang........ tapi yang pasti saya sayang dengan kalian semua, mas Yuda, Naila, mb Sofi, Nico, Irwan, Rezqa :"""""

Ya, banyak sekali yang saya dapatkan selama dua bulan ini.
Buat teman-teman saya yang akan menjalankan koass minggu depan : Naila, mb Sofi, Nico, Irwan, Rezqa semoga Allah lancarkan, dan bisa menjadi koass yang selalu semangat menuntut ilmu yaa :)

Buat dr.Yuda (yang minta dipanggil Mas Yuda aja :D  *susah diucap* -,-") semoga  selalu tetap semangat ! menjaga kesehatan, pokoknya tetap semangat, semangat, semangat !

Ah, semoga saja kelanjutan proyek ini akan lebih lancar, lebih smooth lagi pelaksanaannya. Semoga teman kerja baru yang akan datang bisa bersahabat dengan saya.

neisseria family minus rezqa, xoxoxo


Salam hangat :D,

Sedih di Ujung Maret


Pengumuman OSCE KOMPRE untuk penentuan mahasiswa akan masuk koas di gelombang berapa telah keluar.

Awalnya, sesaat setelah melalui ujian tsb, saya yakin saya tidak akan masuk koas gelombang 1, karena ada beberapa stase yang saya tidak dapat menyelesaikannya dengan baik.
Saya menghibur diri dengan berkeyakinan setidaknya saya dapat memasuki koas gelombang 2 dibulan juni, artinya saya akan dapat jatah liburan 3 bulan lebih lama daripada mereka yang memasuki koas gelombang 1. Lagipula saya termasuk ke yudisium I (Alhamdulillah).

20 Maret 2013.... pengumuman OSCE KOMPRE keluar...
Karena saya sedang berada di rumah, tidak di Jogja. Akhirnya saya minta tolong ke teman saya yang baik hatinya untuk dilihatkan hasil OSCE tsb.
Saya sedih, syok juga, saya tidak lulus di LIMA STASE.
Awalnya saya tenang-tenang saja, saya pasti masuk koas gelombang 2, pikir saya.
Tapi ntah kenapa beberapa waktu kemudian saya merasa khawatir, jangan-jangan untuk masuk koas gelombang 2 ada batas maksimal remed, mengingat remed saya yg banyak. Remed 5 dari 9 stase.

Benar saja, bersama pengumuman tsb ternyata ada lampiran bahwa remed diadakan 2 tahap. Untuk yang lulus 5-7 stase remed dijadwalkan 22 April 2013. Untuk yang lulus 2-4 stase remed dijadwalkan juni.
Singkat cerita, ternyata yang remed Juni hanya bisa mengikuti koas gelombang 3.
Saya kontan menangis tersedu-sedu. Saya sudah mengecewakan kedua orang tua saya dan diri saya sendiri. Kedua orang tua saya mengatakan tidak apa-apa, itu artinya saya harus lebih banyak belajar lagi.  Walaupun beliau berkata seperti itu, tapi saya tahu, betapa kecewa hatinya. Berharap anaknya yang satu ini bisa memasuki koas gelombang 1, gelombang 2 pun tak dapat diraih. Saya tak pernah tahu saya pernah membuat mereka bangga atau tidak. Yang saya tahu, lagi-lagi saya mengecewakan mereka dan diri saya sendiri.

Saya bersyukur menerima kabar buruk ini ketika di rumah, yang selalu ada orang yang selalu ada buat saya, yang selalu mendukung saya, selalu menerima saya, seburuk apapun kondisi saya.

Kata teman saya, Allah pasti punya rencana yang lebih indah buat ku. Tidak ada yang lebih tahu selain yang Maha Tahu.

Kata-kata itu, dukungan orang tua saya, dan dukungan teman-teman saya yang perlahan membuat saya lebih tabah, lebih ikhlas menerima ini.

Kabar terbaru saya mendengar bahwa pengurus angkatan saya sedang mengusahakan agar peraturan mengenai tahap remed bisa diubah untuk yang yudisium 1. Saya masih berharap bisa mengikuti koas gelombang 2. Sangat berharap. Terimakasih untuk pengurus angkatan Pendidikan Dokter Reguler 2009 yang sangat luar bisa, dari awal kuliah, hingga sekarang :''')

Tapi apapun hasil yang akan saya dapat, saya sudah siap, bahkan walau koas gelombang 3 yang biasanya diadakan setelah idul fitri....


Salam hangat :D,

:)


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216) 

Saya tergelitik untuk menulis hal ini, hmm..
akhir-akhir ini home fb saya diisi dengan seseorang yang sedang putus cinta, mendalam, sangat dalam..

Saya tergelitik lagi (atau kepo ya), saya klik profilnya, ya untuk mengetahui orang dari fb bisa coba cek dari profilnya. tidak ada informasi tambahan. saya pilih notes tulisannya yang cukup banyak, ada sekitar 90 an.
Tulisan-tulisannya cukup menarik, beberapa sangat menarik perhatian saya. salah satu tipikal yang suka berbagi pengalaman dalam bentuk tulisan. dari sembilan puluhan tulisan itu, tentu saja ada beberapa hal tulisannya yang memuat ttg hubungannya dengan seseorang yang ia galaukan sekarang.
Ya dari tulisan-tulisannya mengenai bagaimana romansanya dengan mantan pasangannya, memang dalam. berat jika memang harus berpisah. hingga tidak pernah berpikir akan mencari atau menemukan seseorang lagi dalam hidupnya kelak. Hingga Ia-pun gagal paham terhdap keadaannya sekarang. Sedalam itu kah?

Awalnya saya hanya tertawa membaca updateannya, merasa orang ini berlebihan. Tapi, setelah saya membaca-baca notes tulisannya, wajar pula Ia merasa 'sakit' sedalam ini (saya tidak tahu tepatnya sedalam apa)

Saya bukan mau berkomentar lebih lanjut tentangnya. Dari pengalamannya, ada beberapa hal yang saya dapat secara tidak langsung (kan ngepoin, hehe) mengenai kehidupan 'percintaan' duh bahasaku -.-" . Diantaranya :

Rasa sayang dan cinta itu sebenarnya bisa tumbuh seiring dengan waktu. bersama siapapun itu. Jika sering bersama menghadapi situasi-situasi menyenangkan dan tidak menyenangkan , berbagi cerita, membentuk sebuah kenangan, mencoba saling memahami, sekalipun ditiap antar individu ada ketidakcocokan, justru itu bisa saling menguatkan, bagaimana menyiasati ketidakcocokan yang ada...

Jika saya ada diposisinya, saya tidak akan memilih fly-love terlalu jauh. jika tidak, jatuhnya akan terasa sangat sakit sekali... (mungkin mudah diucap...) Karena itu, saya tidak mau mencoba untuk fall in love dengan seseorang yang belum pasti akan bersama saya (a.k.a pasangan sah/suami).
kenapa saya bilang begini? Karena tadi, sayang dan cinta bisa tumbuh mekar dengan seiring waktu.  Saya yakin, setiap manusia sudah ditakdirkan memiliki benihnya. Jika benih itu kemudian tumbuh dan mekar dalam ikatan yang sah (pernikahan) mungkin kita tidak akan ada ketakutan untuk berpisah karena hal-hal duniawi (kecuali karena dipanggil Yang Kuasa, Yang Memiliki segala).


Saya bukan mau sok religius atau bagaimana... tapi saya yakin, sebaik-baiknya Pemilih adalah Allah...
Cukup pinta dalam do'a di setiap sholat, Allah akan bukakan jalan kita untuk menemukan "ini dia orangnya"

Pengenalan dengan calon pasangan sebelum memutuskan untuk menikah itu memang penting. Karena dengannyalah nanti kita akan membangun sebuah keluarga baru, menghabiskan waktu bersama, merencanakan mimpi-mimpi, mewujudkan mimpi-mimpi itu bersama. Tapi pengenalan bukan harus hingga fly in love terlalu tinggi...
Menikah sih gampang. tapi kehidupan dalam pernikahanlah yang pasti akan banyak hal yang harus dihadapi bersama, menyatukan pikiran dari 2 kepala berbeda,  jika satu sedang menjadi api, maka satunya lagi harus menjadi airnya... 

Tidak ada yang bisa menjamin, apakah setelah menikah dengannya kita akan bahagia atau justru menderita. Tapi saya yakin, jika memang orang itu adalah orangnya, Allah pasti memberikan keteguhan dan kebulatan tekat untuk kita. Allah sebagai penjamin. tak ada keraguan lagi...

Bismillah...

Semoga seseorang yang sedang galau di sana, menemukan jawaban dari kegalauannya.....

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

*ini hanya semata-mata pendapat saya. Saya pun belum bisa membuktikan secara pribadi pendapat yang saya utarakan di atas. Namun bagi saya, ada hal-hal yang berupa keniscayaan, yang tidak perlu dipertanyakan kebenarannya.....* :D Salam hangat :D,
Image Hosted by ImageShack.us